Rabu, 10 Juni 2015

BELAJAR DI MUSEUM GEOLOGI DAN MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Al-Zaytun, Selasa (26/05). Suasana riuh, tengah malam, di asrama Persahabatan, karena seluruh santri MI kelas VI sibuk mempersiapkan  untuk perjalanan rihlah ilmiah ke Museum Geologi dan Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung. Bukan santrinya saja yang sibuk, para guru juga tak kalah sibuk. Kesibukan guru-guru sudah dimulai sejak sore hari, seperti mempersiapkan bekal makanan peserta rihlah, administrasi, P3K, kantong sampah, dan perlengkapan lainnya bagi peserta rihlah berjumlah 217 siswa, 65 pendamping  yang terdiri dari eksponen Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dan  guru-guru MI Ma’had Al-Zaytun.
            Tepat jam 00.30 seluruh santri kelas VI dan peserta rihlah sudah berkumpul di depan Gedung Pembelajaran Umar bin Khatab untuk melaksanakan apel pemberangkatan ke Bandung. Dalam kesempatan apel tersebut, pimpinan rombongan eksponen YPI Ustadz Soleh Aceng mengatakan, “Seluruh peserta agar mengikuti seluruh tata tertib yang sudah dibacakan, menjaga adab, kesopanan, dan  mengikuti semua arahan panitia yang telah disampaikan.” Jam 01.00 rombongan rihlah ilmiah pelajar MI Ma’had Al-Zaytun berangkat menuju lokasi dengan menggunakan lima bus milik Al-Zaytun. Alhamdulilah, perjalanan lancar sehingga tepat jam 07.00 rombongan sampai di Museum Geologi Bandung. Sebelumnya rombongan berhenti dulu pukul 04.00 di resh area kilometer 88 untuk menunaikan sholat subuh dan istirahat sejenak. Sambil menunggu dibukanya museum jam 08.00, seluruh peserta rihlah berfoto-foto untuk mengabadikan momen kunjungan tahunan ini.
            Museum Geologi Bandung hari itu terlihat sangat  ramai. Banyak pengunjung yang datang bersamaan dengan rombongan MI Al-Zaytun. Selama di dalam Museum Geologi, rombongan dari Al-Zaytun dipandu guide. Santri-santri tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kunjungan sambil mengerjakan tugas yang diberikan oleh panitia MI untuk menjawab berbagai pertanyaan berkaitan dengan pelajaran IPS dan Sains.
            Kunjungan di Museum Geologi Bandung berakhir jam 10.00. Rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum KAA. Sebelum masuk ke dalam Museum KAA, rombongan Sholat Dhuhur di Masjid Raya Bandung dan makan siang di dalam bus masing-masing. Jam 13.30 mulai memasuki Museum KAA dan disambut hangat oleh petugas museum. Salah seorang petugas Museum Bapak Kodrat menjelaskan, “Gedung ini dan semua perabotan dan perlengkapan  yang ada di dalamnya masih asli, seperti waktu di pakai KAA pertama tahun 1954.” Kemudian dilanjutkan dengan  penjelasan sejarah KAA sampai perjalanan bulan April 2015.


            Usai mendengar penjelasan dari petugas museum, rombongan diberikan kesempatan untuk melihat-lihat sejarah KAA yang merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia. Para santri dapat menyaksikan berbagai koleksi barang dan foto yang menjadi saksi pelaksanaan KAA ditahun 1954. Sebagaimana yang dikerjakan santri di Museum Geologi, mereka mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan yang diberikan panitia.

            Lepas Ashar, rombongan meninggalkan Bandung menuju Ma’had Al-Zaytun. Tepat jam 21.00 rombongan berjumlah 282 orang tiba di ma’had dengan selamat. Para santri tetap bersemangat, walaupun mereka  tidak dapat menyembunyikan rasa penat dan capeknya. (kush)

SEJUMLAH 217 PELAJAR MI AL-ZAYTUN MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH

Al-Zaytun, Senin (18/05). Tepat jam 08.00 WIB, ujian sekolah tingkat SD/MI berlangsung di seluruh  Indonesia. Ujian sekolah  tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jawa Barat. Biasanya Ujian Sekolah (US) dilaksanakan setelah Ujian Madrasah (UM), sekarang sebaliknya US dulu setelah itu UM.   
 Madrasah Ibtidaiyah Al-Zaytun, US dan UM tahun ini diikuti  217 pelajar,  terdiri dari 126  putra dan  91  putri   menempati 11 ruang di Gedung Abu Bakar As-Sidiq lantai III.
Sejak pagi pelajar MI Ma’had Al-Zaytun sudah berdatangan ke tempat ujian dengan semangat yang  tinggi untuk meraih nilai terbaik. Sebelum  memasuki ruang ujian yang telah ditetapkan, terlebih dahulu mereka mengikuti apel pagi yang dipimpin oleh Manager Pendidikan (MP)/Kepala Sekolah MI, Drs. Mustakim. Dalam apel tersebut Ust. Mustakim (sebutan untuk guru di Ma’had Al-Zaytun) menyampaikan beberapa pesan, di antaranya mengerjakan soal ujian sekolah dengan sungguh-sungguh, terutama dalam pengisian identitas  siswa, karena kesalahan pengisian identitas dapat berakibat nilai tidak keluar. “Isilah identitas dengan benar, kesalahan pengisian identitas menyebabkan nilai ujian sekolah tidak keluar”, jelas Ust Mustakim.
Pengawasan ujian dilaksanakan secara silang. Pengawas berasal dari berbagai MI yang ada di Sub Rayon 13 Anjatan Indramayu, Jawa Barat.
Sebelum pengawas memasuki ruang ujian terlebih dahulu diberikan arahan oleh panitia berkaitan dengan teknis pelaksanaan  ujian, terutama dalam pengisian identitas santri, berita acara ujian sekolah, dan juga pembacaan tata tertib pengawas.


Selama tiga hari, ujian sekolah  tingkat SD/MI di Ma’had Al-Zaytun berjalan dengan baik dan lancar. Seluruh pengawas merasa senang mengawas di MI Mahad Al-Zaytun. Beberapa pengawas silang memberikan  kesan yang sangat baik selama berlangsungnya ujian sekolah, walaupun  ada juga yang memberikan kritikan yang bersifat membangun. Salah seorang pengawas yang berasal dari MIN Anjatan Bapak Camin  S.Pd mengatakan, “Lingkungan di sini sangat nyaman, administrasi rapi, pelayanan baik, dan disiplin di sini sangat bagus.” Acara pengawasan ujian sekolah pun ditutup dengan penuh persahabatan dan persaudaraan.

Selesai beramah tamah para pengawas dipandu untuk thowaf  (berkeliling)  melihat seluruh komplek pendidikan di Ma’had Al-Zaytun.( Kush)