Al-Zaytun, Selasa (26/05). Suasana riuh, tengah malam, di asrama
Persahabatan, karena seluruh santri MI kelas VI sibuk mempersiapkan untuk perjalanan rihlah ilmiah ke Museum
Geologi dan Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung. Bukan santrinya saja
yang sibuk, para guru juga tak kalah sibuk. Kesibukan guru-guru sudah dimulai
sejak sore hari, seperti mempersiapkan bekal makanan peserta rihlah, administrasi,
P3K, kantong sampah, dan perlengkapan lainnya bagi peserta rihlah berjumlah 217
siswa, 65 pendamping yang terdiri dari
eksponen Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dan
guru-guru MI Ma’had Al-Zaytun.
Tepat jam
00.30 seluruh santri kelas VI dan peserta rihlah sudah berkumpul di depan Gedung
Pembelajaran Umar bin Khatab untuk melaksanakan apel pemberangkatan ke Bandung.
Dalam kesempatan apel tersebut, pimpinan rombongan eksponen YPI Ustadz Soleh
Aceng mengatakan, “Seluruh peserta agar mengikuti seluruh tata tertib yang
sudah dibacakan, menjaga adab, kesopanan, dan mengikuti semua arahan panitia yang telah disampaikan.”
Jam 01.00 rombongan rihlah ilmiah pelajar MI Ma’had Al-Zaytun berangkat menuju
lokasi dengan menggunakan lima bus milik Al-Zaytun. Alhamdulilah, perjalanan
lancar sehingga tepat jam 07.00 rombongan sampai di Museum Geologi Bandung. Sebelumnya
rombongan berhenti dulu pukul 04.00 di resh area kilometer 88 untuk
menunaikan sholat subuh dan istirahat sejenak. Sambil menunggu dibukanya museum
jam 08.00, seluruh peserta rihlah berfoto-foto untuk mengabadikan momen kunjungan
tahunan ini.
Museum
Geologi Bandung hari itu terlihat sangat
ramai. Banyak pengunjung yang datang bersamaan dengan rombongan MI Al-Zaytun.
Selama di dalam Museum Geologi, rombongan dari Al-Zaytun dipandu guide. Santri-santri tampak sangat
antusias mengikuti seluruh rangkaian kunjungan sambil mengerjakan tugas yang
diberikan oleh panitia MI untuk menjawab berbagai pertanyaan berkaitan dengan
pelajaran IPS dan Sains.
Kunjungan di
Museum Geologi Bandung berakhir jam 10.00. Rombongan melanjutkan perjalanan ke
Museum KAA. Sebelum masuk ke dalam Museum KAA, rombongan Sholat Dhuhur di
Masjid Raya Bandung dan makan siang di dalam bus masing-masing. Jam 13.30 mulai memasuki
Museum KAA dan disambut hangat oleh petugas museum. Salah seorang petugas
Museum Bapak Kodrat menjelaskan, “Gedung ini dan semua perabotan dan
perlengkapan yang ada di dalamnya masih
asli, seperti waktu di pakai KAA pertama tahun 1954.” Kemudian dilanjutkan
dengan penjelasan sejarah KAA sampai perjalanan
bulan April 2015.
Usai
mendengar penjelasan dari petugas museum, rombongan diberikan kesempatan untuk melihat-lihat
sejarah KAA yang merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia. Para santri dapat
menyaksikan berbagai koleksi barang dan foto yang menjadi saksi pelaksanaan KAA
ditahun 1954. Sebagaimana yang dikerjakan santri di Museum Geologi, mereka
mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan yang diberikan panitia.
Lepas Ashar,
rombongan meninggalkan Bandung menuju Ma’had Al-Zaytun. Tepat jam 21.00
rombongan berjumlah 282 orang tiba di ma’had dengan selamat. Para santri tetap
bersemangat, walaupun mereka tidak dapat
menyembunyikan rasa penat dan capeknya. (kush)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar