MENYONGSONG KEBANGKITAN PENDIDIKAN 2016

 Al-Zaytun, (16/12).  Rapat Kerja (Raker) Dewan Guru berlangsung dari pukul 08.00 s.d. 15.00 WIB.  Raker  dibuka oleh Ketua Dewan Guru, Ali Aminullah. Beliau menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah pendidikan di Ma’had Al-Zaytun. 

Berbagai permasalahan yang terjadi saat ini harus segera diselesaikan.  Penyelesainnya berdasarkan keilmuan yang lebih berorientasi pada implementasi. 

AKHLAK BERSIH SANTRI KELAS V MI AL-ZAYTUN

Kamis, 24/3/2016. Pukul 13.00 WIB, setelah makan siang, seluruh santri Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Zaytun, menuju Asrama Persahabatan untuk melaksanakan kegiatan go green.

Tema go green kali ini ‘Akhlak Bersih’ (Aksi). Kegiatan ini dilakukan sebagai usaha pembentukkan akhlak mulia para santri melalui kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu diberikan materi jenis sampah, cara pengelolaan sampah yang baik, dan kriteria akhlak bersih.

Setelah Sholat Ashar, pukul 15.30, dilaksanakan gerakan pungut sampah di lingkungan Ma’had Al-Zaytun. Seluruh peserta penuh semangat dan tanpa rasa jijik, memungut setiap sampah yang ditemukan, baik  di jalan, sekitar toko, kantin umum, bahkan sampai selokan, tak luput dari jangkauan para peserta Aksi.

Kegiatan ini berakhir di depan Asrama Persahabatan pukul 17.00. Seluruh sampah dikumpulkan sesuai dengan jenisnya. (cikal)

MANASIK HAJI IMPLEMENTASI PELAJARAN FIQIH

Al-Zaytun, Selasa (26/05). Seluruh santri Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) datang ke Gedung Pembelajaran Umar Ibnu Khattab dengan memakai pakaian putih-putih. Hari itu mereka akan melaksanakan latihan manasik haji yang merupakan implementasi materi pelajaran fikih. Di akhir semester, diharapkan santri bisa mempraktikannya dengan benar.

Rangkaian manasik haji diawali dari Gedung Ummar Ibnu Khattab yang dijadikan sebagai Yalamlam yakni Miqot makani jama’ah Indonesia. Selanjutnya seluruh peserta berjalan sesuai dengan kelompok menuju lapangan Medan Satria Wiratama yang sudah disiapkan oleh guru sebagai tempat pelaksanaan manasik haji 2015. Sepanjang perjalanan mereka kompak membaca kalimat talbiyah.

Arafah adalah tempat pertama yang dituju untuk melaksanakan wukuf. Setelah wukuf dilanjutkan menuju Muzdalifah mencari batu kerikil persiapan melempar jumroh. Usai mendapatkan jumlah batu yang sesuai kebutuhan, mereka meneruskan perjalanan menuju Mina melaksanakan ibadah melempar Jumroh Al-Aqobah, Jumroh Al-Wustho, dan Jumroh Al-Ula. Berikutnya peserta menuju ke Mekkah untuk melaksanakan Thowaf  kemudian menuju bukit Shaffa dan Marwah melaksanakan Sa’i. Selanjutnya peserta melakukan Tahalul, yaitu memotong minimal tiga helai rambut. Terakhir peserta meminum air zam-zam.

Walaupun latihan, seluruh santri tampak sangat khidmat dalam mengikuti rangkaian demi rangkaian kegiatan manasik haji. Dan kegiatan ini diakhiri dengan berdoa bersama kepada Allah semoga diberikan keberkahan selama kegiatan dan diberikan kemudahan untuk melaksanakan ibadah Haji di kemudian hari. (Iqbal)

"AL-ZAYTUN GREENERATION" - MEMBUAT POSTER BAHAYA ROKOK

Al-Zaytun, Kamis, (07/05). Kegiatan Go Green , Al-Zaytun Greeneration, berikutnya berupa pembuatan poster bahaya rokok. Seperti sebelumnya, kegiatan diawali dengan presentasi materi pengertian dan jenis perokok, kandungan bahan-bahan dalam rokok, serta akibat yang dapat ditimbulkan dari rokok terhadap kesehatan dan lingkungan.

Banyak santri yang merasa ngeri setelah melihat tayangan  video yang menunjukkan akibat negatif asap rokok.

Usai penyampaian materi dilanjutkan menggambar poster bahaya rokok dan anti rokok pada kertas yang telah dibagikan dengan bimbingan para guru.

Setelah semua santri selesai membuat poster, kegiatan Go Green pun berakhir. Seluruh santri dengan kompak mengucapkan janji untuk menjadi generasi Indonesia yang sehat dan cerdas tanpa asap rokok. Acara ditutup dengan doa bersama. (Iqbal)

"AL-ZAYTUN GREENERATION" - GERAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Al-Zaytun, Kamis, (09/04).  Go Green kedua kali ini bertema “Kegiatan Kebersihan Lingkungan”.

Kegiatan GoGreen ini dibagi menjadi dua rangkaian. Pertama, penyampaian materi pengertian sampah, jenis-jenis sampah, waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengurai sampah, bahaya sampah terhadap kesehatan, dampak sampah terhadap lingkungan, dan cara pengelolaan sampah yang benar.

Kedua, pelaksanaan kebersihan lingkungan. Santri dibagi menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok diberikan empat buah karung. Dua karung untuk sampah organik dan dua karung untuk sampah non organilk. Setelah dimulakan dengan ber-basmalah para santri dan guru mulai bergerak mengambil sampah yang ada di lingkungan ma’had.

Sebagian santri ada yang bertugas membawa karung yang berisi sampah dan sebagian ada yang bertugas memunguti sampah.

 Kegiatan kebersihan lingkungan ini berakhir di Asrama Persahabatan dan sampah-sampah dikumpulkan sesuai kelompok.

Sebelum kegiatan ditutup, seluruh santri kelas V berjanji akan selalu menjaga kebersihan lingkungan di manapun mereka berada, bahkan mereka akan melanjutkan program memungut sampah sepanjang perjalanan ke sekolah setiap hari Kamis pagi.

Tepat pukul 17.00, kegiatan ditutup dengan doa bersama dan hamdalah.  (Iqbal)

"AL-ZAYTUN GREENERATION" - GERAKAN CINTA MASJID

Al-Zaytun, Selasa  (05/03).  Untuk menanamkan cinta kebersihan sejak dini, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Zaytun melaksanakan kegiatan yang diberi nama “AL-ZAYTUN GREENERATION: A Little Step for The Better World” yang diselenggarakan menjadi empat bagian dengan tema berbeda-beda.

Kegiatan GoGreen  pertama bertema “Gerakan Cinta Masjid”. Pesertanya adalah santri kelas V yang berjumlah 164 orang. Selain santri, hadir pula pada kesempatan tersebut Wakil Manajer, seluruh guru kelas V, Guru BP, dan perwakilan Organisasi Pelajar Ma’had Al-Zaytun (OPMAZ).

Sebelum memulai kegiatan kebersihan, peserta diberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan masjid dan manfaatnya. Kemudian, pukul 14.45 WIB, seluruh santri kelas V bersama para guru menuju masjid. Mereka berkumpul di bagian Timur Masjid Al-Hayat sesudah shalat Ashar untuk mendengarkan briefing yang berkaitan dengan teknis kegiatan selanjutnya.

Setelah dibuka dengan ber-Basmalah, para santri menyebar ke tempat masing-masing sesuai arahan. Tempat-tempat yang dibersihkan adalah tempat wudhu rijal dan nisa, kamar mandi yang berjumlah 24 unit, selasar kamar mandi, tangga, dan selasar masjid. Semua kegiatan dilaksanakan di lantai satu dan dua Masjid Al-Hayat. Peserta kegiatan tampak penuh semangat dan riang gembira.

Menjelang Magrib seluruh peserta berkumpul kembali di bagian Timur Masjid Al-Hayat untuk mengikuti acara penutupan. Perwakilan dari peserta diminta menyampaikan kesan-kesannya. Mereka bersyukur bisa mengikuti kegiatan Go Green ini dan berjanji akan selalu menjaga kebersihan masjid di manapun berada.

Kegiatan disempurnakan dengan Berhamdalah dan doa bersama. Selanjutnya, seluruh santri kembali ke asrama untuk persiapan shalat Maghrib berjama’ah. (Iqbal)

BELAJAR DI MUSEUM GEOLOGI DAN MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

Al-Zaytun, Selasa (26/05). Suasana riuh, tengah malam, di asrama Persahabatan, karena seluruh santri MI kelas VI sibuk mempersiapkan  untuk perjalanan rihlah ilmiah ke Museum Geologi dan Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung. Bukan santrinya saja yang sibuk, para guru juga tak kalah sibuk. Kesibukan guru-guru sudah dimulai sejak sore hari, seperti mempersiapkan bekal makanan peserta rihlah, administrasi, P3K, kantong sampah, dan perlengkapan lainnya bagi peserta rihlah berjumlah 217 siswa, 65 pendamping  yang terdiri dari eksponen Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dan  guru-guru MI Ma’had Al-Zaytun.

            Tepat jam 00.30 seluruh santri kelas VI dan peserta rihlah sudah berkumpul di depan Gedung Pembelajaran Umar bin Khatab untuk melaksanakan apel pemberangkatan ke Bandung. Dalam kesempatan apel tersebut, pimpinan rombongan eksponen YPI Ustadz Soleh Aceng mengatakan, “Seluruh peserta agar mengikuti seluruh tata tertib yang sudah dibacakan, menjaga adab, kesopanan, dan  mengikuti semua arahan panitia yang telah disampaikan.” Jam 01.00 rombongan rihlah ilmiah pelajar MI Ma’had Al-Zaytun berangkat menuju lokasi dengan menggunakan lima bus milik Al-Zaytun. Alhamdulilah, perjalanan lancar sehingga tepat jam 07.00 rombongan sampai di Museum Geologi Bandung. Sebelumnya rombongan berhenti dulu pukul 04.00 di resh area kilometer 88 untuk menunaikan sholat subuh dan istirahat sejenak. Sambil menunggu dibukanya museum jam 08.00, seluruh peserta rihlah berfoto-foto untuk mengabadikan momen kunjungan tahunan ini.

            Museum Geologi Bandung hari itu terlihat sangat  ramai. Banyak pengunjung yang datang bersamaan dengan rombongan MI Al-Zaytun. Selama di dalam Museum Geologi, rombongan dari Al-Zaytun dipandu guide. Santri-santri tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kunjungan sambil mengerjakan tugas yang diberikan oleh panitia MI untuk menjawab berbagai pertanyaan berkaitan dengan pelajaran IPS dan Sains.

            Kunjungan di Museum Geologi Bandung berakhir jam 10.00. Rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum KAA. Sebelum masuk ke dalam Museum KAA, rombongan Sholat Dhuhur di Masjid Raya Bandung dan makan siang di dalam bus masing-masing. Jam 13.30 mulai memasuki Museum KAA dan disambut hangat oleh petugas museum. Salah seorang petugas Museum Bapak Kodrat menjelaskan, “Gedung ini dan semua perabotan dan perlengkapan  yang ada di dalamnya masih asli, seperti waktu di pakai KAA pertama tahun 1954.” Kemudian dilanjutkan dengan  penjelasan sejarah KAA sampai perjalanan bulan April 2015.

            Usai mendengar penjelasan dari petugas museum, rombongan diberikan kesempatan untuk melihat-lihat sejarah KAA yang merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia. Para santri dapat menyaksikan berbagai koleksi barang dan foto yang menjadi saksi pelaksanaan KAA ditahun 1954. Sebagaimana yang dikerjakan santri di Museum Geologi, mereka mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan yang diberikan panitia.

            Lepas Ashar, rombongan meninggalkan Bandung menuju Ma’had Al-Zaytun. Tepat jam 21.00 rombongan berjumlah 282 orang tiba di ma’had dengan selamat. Para santri tetap bersemangat, walaupun mereka  tidak dapat menyembunyikan rasa penat dan capeknya. (kush)