Al-Zaytun,
Selasa (30/03). Doa pagi sebelum pembangunan menara “Pemuda dan Perdamaian” Masjid
Rahmatan Lil ‘Alamin begitu khidmat di halaman Masjid. Apel pagi dan sore dilaksanakan
setiap hari dengan tujuan koordinasi
pekerjaan serta mengharapkan perlindungan dan ridho Allah SWT semata. Karyawan yang
bekerja sebanyak 300 orang.
Kini
pembangunan menara “Pemuda dan Perdamaian” Masjid Rahmatan Lil’Alamin sudah mencapai 25 lantai yang ditargetkan 33 lantai. Rencana akhir Maret menara selesai, ternyata masih ada kendala yang menyebabkan pekerjaan
tertunda dan tidak sesuai jadwal yang telah di tentukan.
Perjuangan
pasukan kuning untuk mendirikan menara sungguh menguji adrenalin karena mereka
belum terbiasa.
Bapak
Suhari salah seorang dari mereka mengatakan, ” Semua orang pasti merinding ketakutan
ketika berada diketinggian, tapi lama-kelamaan menjadi biasa saja. Untuk sampai
ke atas menara kami memakai lift agar cepat. Lift-nya itu menggunakan tali yang
kemudian diikatkan ke pinggang,” jelasnya. Sehari kami bekerja 8 jam tambah kerja plus 2
jam, jadinya 10 jam. Mulai pukul 07.00 s.d
17.00 WIB,” tambahnya lagi.
“Kita bangga
dengan apa yang dimiliki pesantren ini. Karyawan
yang rela bertugas demi Ma’had Al-Zaytun. Untuk itu kita harus mendukung dengan
berdoa agar mereka diberikan keselamatan serta suksesnya dalam melaksanakan pembangunan
Masjid Rahmatan ini,” ungkap Pak Suhari menyudahi wawancara kami. (Huminfo-Opmaz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar