MI Ma’had Al Zaytun melaksanakan Ujian Praktik sebagai bagian dari rangkaian Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Ganjil Tahun Pembelajaran 2025–2026, yang berlangsung pada 15–20 Desember 2025. Ujian praktik ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta didik secara menyeluruh, tidak hanya pada aspek pengetahuan, tetapi juga pada keterampilan dan pengamalan ilmu dalam kehidupan nyata. Pelaksanaan ujian dilakukan baik di dalam ruang kelas maupun di luar kelas, menyesuaikan karakter mata pelajaran yang diujikan.
| Pelajar mengisi Kuesioner secara digital. |
Materi ujian praktik untuk kelas 1 hingga 4 meliputi: Olahraga, Kesenian, Fiqih Ibadah, Qiroah, Tahfidz Juz Amma, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Sementara itu, untuk kelas 5 dan 6, selain mata pelajaran tersebut, ditambahkan ICT (Information and Communication Technology) sebagai bentuk penguatan literasi teknologi sejak dini. Ragam materi ini mencerminkan komitmen MI Ma’had Al Zaytun dalam membangun keseimbangan antara kecakapan jasmani, seni, spiritualitas, bahasa, dan teknologi.
![]() |
| Praktik olahraga bentuk kesadaran diri untuk menjaga kesehatan diri. |
Ketua Panitia ASAS, Ustadzah Ai Nurlaela, S.Pd., menjelaskan bahwa asesmen praktik merupakan proses evaluasi yang menilai kemampuan unjuk kerja peserta didik, bukan semata penguasaan teori. Penilaian difokuskan pada kualitas proses dan hasil kerja sesuai standar yang ditetapkan. “Melalui asesmen praktik, kami dapat melihat kekuatan dan kelemahan peserta didik, mengukur pencapaian kompetensi, sekaligus memberikan umpan balik yang bermakna untuk perbaikan pembelajaran ke depan,” ungkap beliau. Dengan demikian, asesmen tidak berhenti pada angka, tetapi menjadi bagian dari proses pendidikan yang membangun.
![]() |
| Mencintai seni budaya dan melestarikannya. |
Selain ujian praktik, MI Ma’had Al Zaytun juga melaksanakan pengisian angket Bimbingan Konseling (BK) oleh tim guru BK. Kuesioner ini bertujuan membantu peserta didik mengenali dan mengungkapkan berbagai kesulitan yang mereka hadapi—baik akademik, sosial, maupun emosional—secara aman dan reflektif. Data yang terkumpul menjadi dasar penting bagi guru dan konselor untuk memberikan layanan bimbingan yang tepat sasaran, sekaligus mendeteksi dini potensi masalah yang membutuhkan pendampingan khusus.
Keseluruhan rangkaian kegiatan ASAS ini sejalan dengan motto pendidikan Ma’had Al Zaytun, “Menanam Kesadaran, Menumbuhkan Kemanusiaan.” Ujian praktik dan angket BK tidak hanya membentuk peserta didik agar piawai dalam keilmuan, tetapi juga terampil dalam praktik, sadar akan potensi dan tantangan dirinya, serta tumbuh sebagai manusia yang utuh—berilmu, berakhlak, dan mampu mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan nyata.
Oleh: Mochamad Iqbal Aulia, S.Sos. Kepala MI Ma'had Al Zaytun
.jpeg)
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar